Surabaya dan Jejak Awal Sang Proklamator dalam Koleksi Rumah Lahir Bung Karno

Soekarno dan Surabaya adalah dua nama besar yang lekat dalam sejarah Indonesia. Namun tak banyak yang tahu bahwa selain dijuluki sebagai Kota Pahlawan, Surabaya juga merupakan tempat kelahiran Sang Proklamator. Semua kisah jejak awal Soekarno tersimpan rapi dalam rumah sederhana di kawasan Peneleh, yang kini dikenal sebagai Rumah Lahir Bung Karno (RLBK). Siapa sangka rumah ini dulunya merupakan rumah kontrakan biasa yang disewa keluarga Soekarno pada akhir 1800-an dan luput dari perhatian publik. Namun, berkat riset panjang yang telah dilakukan sejak 2010, lokasi rumah ini akhirnya berhasil ditemukan. Menyadari pentingnya nilai sejarah yang tersimpan di rumah tersebut, Pemerintah Kota Surabaya kemudian mengambil langkah untuk mengakuisisi dan mengubahnya menjadi museum. Meskipun sempat tertunda akibat pandemi, rumah ini akhirnya diresmikan dan dibuka untuk umum pada 2023. Kini rumah ini kembali “berbicara”, memperkenalkan kisah awal perjalanan Sang Proklamator kepada generasi masa kini.

Berbeda dari museum konvensional yang menyajikan deretan koleksi fisik, RLBK menghadirkan inovasi yang relevan dengan generasi masa kini.  Hal ini menjadikan RLBK tampil sebagai ruang pembelajaran yang dinamis. Keberanian RLBK tampil berbeda tercermin dari fokusnya pada koleksi digital sebagai daya tarik utama. 

Melalui teknologi digital, museum ini menyuguhkan pengalaman yang interaktif dan lebih dekat dengan pengunjung. Salah satu koleksi unggulan yang banyak diminati adalah film dokumenter biografi Soekarno. Disusun oleh komunitas sejarah bersama stasiun TV lokal, film ini membawa penonton menyusuri jejak hidup Soekarno dengan alur cerita dan visualisasi yang kuat.

Pemutaran Film Dokumenter Biografi Soekarno
Gambar 1. Pemutaran Film Dokumenter Biografi Soekarno Tampak Dalam
Pemutaran Film Dokumenter Biografi Soekarno 2
Gambar 2. Pemutaran Film Dokumenter Biografi Soekarno Tampak Luar

Tidak kalah menarik, koleksi Augmented Reality “The Soekarno” juga menjadi favorit pengunjung. AR ini menghadirkan tiga fase perjalanan hidup Soekarno, mulai dari kelahiran, perjalanan belajar, hingga kiprahnya sebagai Bapak Proklamasi. Koleksi ini menawarkan pengalaman belajar sejarah yang imersif dan menarik, sehingga membuat pengunjung merasa lebih terhubung dengan perjalanan hidup Soekarno.

AR The Soekarno
Gambar 3. Kursi dan Meja AR The Soekarno
AR The Soekarno 2
Gambar 4. Layar AR The Soekarno

Melalui konten visual, narasi digital, serta teknologi interaktif, RLBK menghadirkan pengalaman belajar sejarah yang menyenangkan. Museum ini tak sekadar menyimpan memori masa lalu, tapi juga mengajak pengunjung memahami sosok Soekarno secara lebih dekat. Museum ini pun membuktikan bahwa sejarah bisa dikemas secara kekinian, tanpa kehilangan esensi dan maknanya.

Penulis: Kelompok 10 Pemasaran Informasi, IIP, FISIP, UNAIR

  1. Alfina Nur Maulidiyah
  2. Devi Ridho Syavitri
  3. Alf Arira Ananta Aysa
  4. Zazi Alfath Romdoni
  5. Mega Putri Mahadewi
  6. Arly Maya Berlyanti
  7. Synthia Amelia Putri M.
  8. Marsanda Lintang Rahayu
  9. Lailatul Khumairah
  10. Anum Arum Narudhu
  11. Indah Widdi Palupi

Similar Posts