Belajar Bareng Museum 2025 : Napak Tilas Jejak dr. Soetomo
Menghidupkan Sejarah, Menyambung Semangat.
Pada hari Rabu, 23 Juli 2025, sebanyak 20 peserta dari kalangan pelajar SMA dan mahasiswa universitas di Surabaya mengikuti kegiatan Belajar Bareng Museum, sebuah program edukatif yang dirancang untuk menelusuri jejak sejarah dan warisan intelektual bangsa melalui kunjungan langsung ke situs-situs bersejarah di Surabaya. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar di luar kelas, tetapi juga mempererat keterkaitan generasi muda dengan nilai-nilai perjuangan dan ilmu pengetahuan yang menjadi fondasi bangsa.

Kegiatan dimulai pukul 08.00 pagi dengan kunjungan ke Makam dr. Soetomo, seorang tokoh penting dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia dan pendiri Boedi Oetomo. Di tempat ini, peserta diajak untuk memahami peran dr. Soetomo dalam membangkitkan kesadaran nasionalisme serta pentingnya pendidikan sebagai alat perjuangan. Suasana hening dan khidmat menyelimuti rombongan saat mendengarkan penjelasan mengenai perjalanan hidup dan kontribusi beliau terhadap kemerdekaan Indonesia.

Perjalanan berlanjut pada pukul 08.45 ke Redaksi dan Percetakan Majalah Penjebar Semangat, salah satu media berbahasa Jawa tertua yang masih terbit hingga kini. Di sini, peserta mendapatkan wawasan tentang bagaimana media massa digunakan sebagai alat penyebar ide dan semangat kemerdekaan. Mereka juga berkesempatan melihat langsung proses percetakan tradisional serta mendiskusikan pentingnya literasi dan pelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya.

Agenda ketiga berlangsung pada pukul 10.15 di Museum Kedokteran Universitas Airlangga Kampus A, sebuah museum pendidikan yang menyimpan koleksi alat-alat medis, dokumentasi sejarah pendidikan kedokteran, serta tokoh-tokoh penting di bidang kesehatan di Indonesia termasuk dr. Soetomo. Para peserta terlihat antusias saat diajak mengeksplorasi ruang-ruang pamer yang memperlihatkan perkembangan ilmu kedokteran di tanah air. Banyak dari mereka menyampaikan rasa kagum atas kontribusi para dokter dalam sejarah kesehatan masyarakat. Meskipun menjadi mahasiswa kedokteran dengan beragam tugasnya, namun mereka masih memikirkan nasib bangsanya untuk meraih kemerdekaan.

Sebagai penutup, pada pukul 12.00 rombongan mengunjungi Makam Everdina Broering, istri dr. Soetomo, yang dikenal sebagai sosok pendamping setia. Di tempat ini, peserta merenungkan kembali nilai-nilai keteladanan yang dapat mereka ambil dari istri dr. Soetomo, dimana beliau setia menemani perjuangan dr. Soetomo hingga ajal menjemput.

Melalui kegiatan Belajar Bareng Museum, para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan sejarah dan budaya, tetapi juga dorongan untuk lebih mencintai warisan intelektual bangsanya. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus belajar, berkarya, dan menjaga nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan oleh para pendahulu.